Bioghraphy of Alm.Mbah Surip

Mbah Surip Tiada, Indonesia Berduka Mungkin ungkapan di atas tepat untuk menggambarkan suasana duka bangsa Indonesia atas meninggalnya Mbah Surip. Begitu berpengaruhnya sosok Mbah Surip sehingga membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Mbah Surip dan mengharapkan semangat berkesenian Mbah Surip bisa terus dilanjutkan. “Saya mendengar Mbah Surip meninggal dunia dan saya ikut berbelasungkawa dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan sesuai amal baktinya,” kata beliau. Menurut Presiden, sosok seperti Mbah Surip ini bisa memberikan pelajaran berharga dalam semangat menekuni bidang tertentu seperti di bidang kesenian. Mbah Surip, penyanyi lagu fenomenal “Tak Gendong” itu meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes), Kramat Jati Jakarta Timur, pada Selasa (04/08/09) sekitar pukul 10:30 WIB. Misteri di Balik Kematian Mbah Surip Sebenarnya ada yang janggal saat kematian Mbah Surip. Ya, benar… mulut Mbah Surip telah berbusa saat dilarikan ke RS Pusdikkes, Jakarta Timur. Namun apa penyebabnya, belum diketahui hingga kini. Beredar dugaan bahwa Mbah Surip kelelahan, sakit jantung, di samping juga beliau tidak terbiasa dengan gaya hidup selebriti apalagi diusianya yang sudah 60 tahun. Yang pasti, kita hanya bisa menanti hasil autopsi. Ada juga fakta menrik yang jarang diketahui oleh publik. Yakni saat menjelang ajal, Mbah Surip meracau, dan perkataan yang keluar dari bibirnya adalah, I love you full… I love you full… demikian berulang kali hingga “ajal menggendongnya”. Kematian yang Fenomenal Mengiringi sosoknya yang begitu populer dan fenomenal, maka berita tentang kematiannya pun begitu dahsyat, termasuk di Twitter. Bahkan, berita kematian Mbah Surip ini berhasil menempati urutan pertama di trending topics mengalahkan berita tentang Michael Jackson. Kematian seseorang memang tak ada yang tahu. Seperti halnya berita tentang kematian Michael Jackson, berita kematian Mbah Surip pun seharusnya membuat kita terus berbuat dan mempersembahkan yang terbaik bagi kehidupan. Selagi masih ada waktu… dan selagi maut belum menjemput. Untuk lebih mengenal sosok beliau yang telah “digendong ajal”, baiklah kita renungkan bagian berikut ini yang akan memaparkan tentang “Riwayat Hidup Mbah Surip”. Selamat mengikuti… . ********************* Mbah Surip In Memoriam ********************* Nama Lengkap: Drs. Ir. Urip Ariyanto, MBA. Nama Beken: Mbah Surip Tempat Lahir : Mojokerto, Jawa Timur Tanggal Lahir : 5 Mei 1949 Wafat: Selasa Wage, 4 Agustus 2009 pukul 10.30 Status: duda dengan empat anak sekaligus kakek dari empat cucu. Mantan Istri: Minuk Sulistyowati (dicerai tahun 1982) Anak: empat orang, berinisial TVRI; 1. Tita (27) 2. Varid (25) 3. Resia (24) 4. Ivo (22) Nama ini memang disengaja oleh Mbah Surip karena memang beliau ingin masuk TVRI saat itu. Riwayat pendidikan: pernah bersekolah di SDN Purwotengah II, Mojokerto. Berijazah SMP, namun hhingga kini pihak keluarga belum menemukan ijazahnya. SMEA dan Sekolah Teknik Mojokerto (STM) Jurusan Mesin (1978), kuliah di bagian kimia (?) Universitas Sunan Giri (Unsuri), Mojokerto, Jawa Timur (1979). Sst… diam-diam, Mbah Surip juga menekuni geologi! Riwayat perjuangannya: masa kecil Mbah Surip dilalui dengan sangat keras. Bahkan, ia harus mengumpulkan makanan basi demi menyambung hidup. Demi membiayai sekolah, ia juga rela bekerja keras, salah satunya dengan berjualan sayur basi dan berjualan ketela dan ubi. Saat kuliah juga disambi bekerja menjual tiket di bioskop. Riwayat Karir: pernah ikut membintangi beberapa film dan beberapa kali pula tampil di televisi. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, juga pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Merasa karirnya belum baik dan rejekinya belum bersinar, Mbah Surip mencoba mengadu nasib di Jakarta. Ia bergabung dengan beberapa komunitas seni seperti Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki. Pada suatu saat, mbah Surip mendapat kesempatan untuk rekaman dan akhirnya salah satu lagunya, Tak Gendong, menjadi populer dan menjadi sumber pundi-pundi emasnya. Terbukti lagu Tak Gendong yang dilantunkan oleh Mbah Surip ini mampu membawanya pada tangga popularitas. NSP (nada sambung pribadi) lagu tersebut mampu meraup Rp 9 miliar!!! “Mbah Gimbal” bergaya Bob Marley ini pun mendapat royalti sebesar Rp 4,5 miliar!!! Wow…. Lagu “Tak Gendong” ini diciptakan sekitar tahun 1983 saat Mbah Surip bekerja di sebuah pertambangan minyak di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip, lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah. Maksudnya, yang digendong ya siapa saja, entah baik, galak, nakal, atau jahat. Seperti bus, nggak peduli penumpangnya, entah itu copet, gelandangan, pekerja, ya siapa saja. Sebab, menggendong itu belajar salah. Resep Mbah Surip untuk merawat rambut ala rasta khas penyanyi reggae: memakai sampo kucing anggora. ”Rambut ini asli. Orang bilang palsu, tapi ini asli. Saya pelihara dari lima presiden berganti di Indonesia,” kata Mbah Surip. Resep sehat: jangan makan yang nggak kamu sukai dan bergaullah dengan orang yang kamu sukai. “Perkedel kan enak. Tahu juga enak, tapi sedikit saja, jangan banyak-banyak. Sedangkan orang lain kan banyak. Saya belajar sedikit saja. Tapi, saya nggak mengatakan menu saya ini sederhana, melainkan cukup,Resep sehat ala Mbah Surip, sederhana saja, Jangan makan yang nggak kamu sukai dan bergaul dengan orang yang kamu sukai. Yang kamu suka itulah resep sehat. Bersiul, bernyanyi, belajar mengaji.” Barang yang selalu dibawa di tas mbah Surip: jarum dan benang warna hitam untuk menata rambut gimbalnya. Kebiasaan semasa hidup: ngopi, merokok, nongkrong. Salah satu lokasi tongkrongannya adalah di Warung Apresiasi (Wapres) di Bulungan, Jakarta Selatan. Makanan Favorit: sayur daun singkong, tahu, dan perkedel kentang Minuman Favorit : teh manis panas dan kopi hitam Aliran Musik: Reggae ala Bob Marley Jargon Khas ala Mbah Surip: I Love You Full Album musik/Album rekaman: Ijo Royo-royo (1997) Indonesia I (1998) Reformasi (1998) Tak Gendong (2003) Barang Baru (2004) Lagu hit (populer): “Tak Gendong” Video Klip: “Witing Trisno” karangan Tony Q Rastafara di MTV. Kekayaan * Menurut Suara Merdeka (05/08/09), penghasilan dari ringbacktone lagu “Tak Gendong” sekitar Rp.2.544.000.000. * Menurut Republika online (04/08/09), kekayaan terakhir tercatat Rp 82 miliar. Keinginan yang belum tercapai: ingin mempunyai sebuah helikopter dan berduet menyanyikan lagu “Thank You Very Much” dengan Manohara. Penghargaan: rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori menyanyi terlama. Ciri Khas atau Keunikan Mbah Surip Ciri khas dari setiap aksinya di panggung musik yaitu selalu ditemani “Gitar Kopong” nya, menyanyi dengan sangat relaks dan nyanyi ngalor-ngidul dengan gayanya yang khas; kocak, gila, dan bebas ekspresi. Adapun keunikan Mbah Surip yanbg membuat dirinya terus diingat oleh masyarakat antara lain: berkupluk topi Rasta, memiliki rambut gimbal yang dirawat khusus dengan sampo kucing anggora, ke mana-mana selalu membawa gitar, kalau ketawa ngakak ha ha ha ha, memakai baju yang berwarna-warni, nyentrik, sering naik motor atau ojek meskipun punya mobil, huruf depan nama keempat anaknya berinisial: TVRI, sering mengatakan: I love you full (padahal, maksudnya I love you fool), lagu ciptaannya lucu-lucu dan sederhana sehingga mudah diingat, punya resep awet muda yaitu kopi dan kurangi tidur. Kenangan dan Penilaian Orang tentang Mbah Surip Emha Ainun Najib atau Cak Nun sering menggambarkan sosok Mbah Surip adalah gambaran “Manusia Indonesia Sejati” yang tidak pernah merasa susah, tidak pernah gelisah, tidak pernah sedih dan selalu tertawa, meskipun seringkali di ledek orang Mbah Surip tetap saja tertawa tidak pernah dendam, atau membalas ledekan tersebut. Menurut Jaja Miharja, seorang artis yang juga penyanyi dangdut, Mbah Surip merupakan figur sahabat yang suka menolong dan tidak pernah marah. “Dia orang yang baik pada sesama. Tak heran meninggalnya Mbah Surip mendapat perhatian dari orang banyak,” begitu katanya kepada ANTARA News (04/08/09) ketika melayat jenazah Mbah Surip di kediaman pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso, Jl Kerta Bhakti RT.02/RW.04, Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Selain itu, Mbah Surip juga dikenal sebagai orang yang dermawan kepada fakir miskin. “Dia belum sempat menikmati hasil kerjanya karena sebagian disumbangkan kepada fakir miskin,” tambah Jaja. Menurut pelawak Srimulat, Tarzan, Mbah Surip pantas menjadi teladan bagi bangsa karena jiwanya yang idealis dan suka menolong orang lain. Lain lagi kata Tukul Arwana. Ia menilai sosok Mbah Surip sebagai orang yang konsisten terhadap apa yang diperjuangkan. “Kita sesama artis belajar dari konsistensi Mbah Surip dalam memperjuangkan sesuatu yang diinginkan,” katanya kepada ANTARA News (04/08/09). Adapun Sheila Marcia mensejajarkan Mbah Surip dengan legenda reggae asal Jamaika, Bob Marley. “Walaupun sekarang banyak musik beraliran melayu, dia nggak terpengaruh. Dia tuh Bob Marley-nya Indonesia,” ujar Sheila kepada detik.com saat ditemui di Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, Selasa (4/8/2009). “Sejak dulu Surip itu senang bawa gitar, menyanyi ke mana-mana. Mungkin karena tidak punya pekerjaann tetap, rumah tangganya jadi tidak terurus saat itu.” Kata Misdianto, teman kecil mbah Surip. Menurut salah satu teman masa kecil Mbah Surip, Tatok Yulianto (51), Mbah Surip memberinya dua botol parfum untuk dipakai di leher agar cewek kalau mencium bau wangi. Tetangga Mbah Surip di Mojokerto, Rusiati (51), mengakui saat masih muda, Mbah Surip tampan tanpa rambut gimbal. “Itu saat masih muda. Masih tampan. Sekarang kenapa rambutnya seperti itu, jadinya jelek dan terlihat tua,” kata Rusiati. “Urip itu sampai kuliah beberapa tahun. Tapi saya tidak tahu, apakah Urip lulus atau tidak. Sebab Urip kuliah juga disambi bekerja jual tiket di bioskop,” kata kakak Urip alias Mbah Surip, Suhartik kepada detiksurabaya.com di rumah Mbah Surip.

0 komentar:

Kalo Copy - Paste Cantumin Nama Sumbernya Juga Ya :)